Apa teman-teman masih inget insiden di Jepara beberapa waktu lalu ? Kali ini saya akan menceritakan kisah itu kembali tapi dengan menggunakan pandangan saya, Ya, cerita dimlai dengan acara kumpul bareng didepan wiku 1, yang entah mengapa molor dari jadwal. Akhirnya, dengan menggunakan beberapa motor & 2 mobil milik Vendra & Rahma, perjalananpun dimulai.
Saya membonceng yusuf ridho yang ternyata langsung memimpin rombongan didampingi dengan aji dibelakang kami, entah karena terlalu bersemangat ato memang sudah nasib,ban motor yusuf ridho kempes bocor ketika kami sedang melewati welahan. Walhasil rombongan lainpun mendahului kami & entah kenapa tak satupun dari cipok tralala yang sadar jika kami sedang mengalami masalah. Untungnya didekat kami ada tambal ban jadi kami bisa bernapas lega. Kami menghubungi Rouf tapi sayangnya dia tidak membalas. Yusuf ridho-pun memutuskan untuk membeli ban baru karena jika kami menunggu ban ditambal, itu akan memakan banyak waktu. Dengan tergesa-gesa Yusuf ridho melaju kencang menyusul teman-teman. Wuih, dia bener-bener ahli dalam menyalip motor. Selama perjalanan Beny menghubungiku dumana posisi kami sekarang karena Beny tidak ikut kumpul didepan sekolah tapi ia menunggu rombongan didepan masjid Mijen. Saya pun memintanya untuk melaju saja karena teman-teman sudah mendahului Yusuf ridho. Ditengah perjalanan Ayu menelepon saya & memberitahu bahwa rombongan didepan lupa jalan menuju Songgo Langit & hanya Yusuf ridho yang masih ingat jadi rombongan didepan memutuskan untuk berhenti & menunggu Yusuf Ridho. Yusuf ridhopun melaju semakin kencang setelah dia mengetahuinya. Ditengah perjalanan kami akhirnya bertemu dengan Ayu & Angga juga mobil yang dikendarai oleh Dito. Beny yang menunggu dipinggir jalanpun segera bergabung dengan kami. Akhirnya kami berhenti dipinggir jalan, didepan sebuah rumah. Disana cipok tralala telah berkumpul, kami segera membaur dengan mereka & bertanya apa yang sedang terjadi, ternyata ban motor Rouf bocor & teman-teman memilih untuk berkumpul dulu dengan yang lain sebelum meneruskan perjalanan lagi. Sayangnya ternyata ada beberapa rombongan yang sudah kadung salah jalan didepan kami jadi cipok tralala yang sedang berkumpul ini memutuskan untuk membagi tim menjadi dua. Tim pertama bertugas mnyusul rombongan yang salah jalan sedangkan rombongan kedua langsung melaju ke Songgo Langit. Kali ini aku menggonceng Beny & Yusuf ridho memilih untuk menyusul teman-teman yang salah jalan. Perjalanan menuju Songgo Langit pun benar-benar dimulai... Rombongan kedua adalah aku bersama Beny, Ana dengan pacarnya, Ferdy dengan Fajar, Angga dengan Ayu & mobil. Kami menemukan banyak kesulitan untuk mencapai Songgo Langit karena kami tak tahu harus lewat mana. Akhirnya, dengan bertanya pada penduduk sekitar, kami berhasil mengetahui jalan yang benar. Panorama jalan menuju Songgo Langit membut semuanya besemangat. Sayangnya, karena bensin motor Beny yang hampir habis, saya & Beny terpaksa harus membeli eceran dipinggir jalan & kami tertinggal dari rombongan. Ternyata kami tersesat lagi. Ha 9X... tapi kami akhirnya bertanya pada orang dipinggir jalan lagi. Wah, alhamdulillah kami berhasil sampai di Songgo langit. Setelah membeli tiket masuk & memarkir moto, kami segera bergabung dengan Angga, Ayu, Fajar, Ferdy, Ana & pacarnya yang telah lebih dulu sampai disana.
Pemandangan air terjun yang benar-benar bagus. Kami segera bersenag-senang & berfoto ria. Lalu satu-persatu cipok tralala muncul & kami semua larut dalam kesenangan ini hingga lupa awal dari tujuan kami ke Songgo Langit. Akhirnya Mbak Restu & partnernya mengoordinir kami semua untuk memulai sesi pemotretan Memory Book. Semua anak-anak berpose paling cool. Dan untuk foto kelompok, menggunakan kelompok Biologi. Hmm, ternyata masih ada teman-teman kami yang belum sampai yaitu Wahyu, Frisky, Vendra, Dani, Ian & joko. Ketika acara di Songgo Langit telah selesai, merekapun belum menampakkan batang hidung mereka hingga membuat kami semua khawatir darita awal. Lalu sesaat sebelum kami meninggalkan Songgo Langit, mereka yang kami khawatirkan pun muncul juga. Ternyata gara-gara menunggu Frisky nge-band, mereka semua ikut terlambat apalagi ditengah jalan menuju Songgo Langit, mereka juga tersesat. Benar-benar ni ketua kelas... Akhirnya keenam anak itu bergegas melakukan sesi pemotretan untuk mereka sendiri. Kami semua bersiap untuk berangkat menuju tempat tujuan berikutnya tapi Beny berkata padaku bahwa dia tahu jalan menuju tempat itu, saya & Beny memutuskan untuk melaju paling belakang & naik motor dengan santai saja. Dan perjalanan kami-pun dimulai lagi tanpa tahu apa yang ada didepan kami berikNGutnya. Sebuah hal yang akan mengubah liburan kami menjadi hal yang tak kami sangka sebelumnya. JDENG 2X
2 komentar:
bacana pucinggggggggggggg
NICE thing to be remembered....
Posting Komentar