Perjalanan menuju Malioboro tidak begitu memakan waktu karena sebelum maghrib kami telah tiba disana. Pemandangan bus berjejer rapi di pemberhentian bus menunjukkan bahwa malam minggu ini Malioboro memang dipadati oleh pengunjung... entah itu turis lokal maupun asing.
Sesampainya disana, Yuyun memberi tahu teman-teman agar lebih baik tak usah memakai tas saja karena malam minggu seperti ini biasanya banyak jambretnya
lalu teman-teman segera berhamburan keluar dari bus. Ada yang segera mencari Musholla terdekat, ada pula yang langsung sibuk berbelanja. Pokoknya banyak yang belanja disini... pada milih pakaian, aksesoris dll. Oia, sudah btahu makanan lesehan di Malioboro terkenal mengeruk uang tapi tetep ja masi da yang makan diasana. Contohnya ja Lina, yusuf, wahyu & adit yang harus merogoh kocek dalam karena makanannya mahalnya tak terkira.
Karena lapar, Lina dan 3 anak tadi memutuskan untuk makan di lesehan Malioboro... karena kami pengen yang seger-seger, kami pilih Bakso sebagai menunya. Ketika makanannya muncul, alangkah kagetnya kami... selama beberapa menit kami saling berpandangan & mencoba percaya bahwa tiap 1 porsi hanya berisi 1 bakso, ya biarpun masi da kecambahnya... Kami menelan ludah & pasrah pada porsi bakso yang teramat sedikit itu. Tanpa sengaja Wahyu salah menuang sambal, dia kira itu saus. Walhasil mukanya memerah & dia kepedasan. Ha 9X... tapi yang paling nyebelin tu pelayanannya, ampun deh... Lina ja mpe bilang mending langsung cabut aja. Ya mo gimana lagi, pesanan minuman kami dari makanan belum kami lahap hingga sudah habis, masi aja harus nunggu & ngingetin pelayannya: where are our drinks ?. Dari awal jawabnya iya mas, bentar tapi nyatanya.... mpe ada konsumen lain disebelah kami yang protes saking kesalnya. Yang makin bikin kami naik pitam adalah ketika pelayannya akhirnya jujur mengakui, maaf mas, gelasnya habis... Yusuf dkk kembali saling berpandangan, dalam hati berkata, MAKSUD LO ? Fiuh, setelah minumnan dah bener-bener datang, kami segera menghabiskannya dan minta bon-nya. Wow, kami segera berkerumun menatap bon tersebut dengan tatapan tak percaya. 72 rb untuk 4 porsi, oh my good... padahal 1 porsinya hanya terisi 1 buah bakso & dengan pelayanan yang buruk mereka selalu berbuat demikian. Ya mau gimana lagi, harus dibayar dong, kan kami sudah makan disana. Akhirnya Yusuf berjalan menuju kasir dan membayar bon-nya sambil berkata, MAKASI....
Da juga cerita lain yaitu Dani yang berjalan bersama seorang mahasiswi, berdua saja ditengah kerumunan orang di Malioboro. Cipok tralala yang memergoki mereka berdua akhirnya menggosipkan kedunya sebagai teman chat... hmm, entahlah. Oia, selain Lina dkk, Frisky dkk juga harus merogoh kocek untuk 2 porsi gudeg seharga 36 rb. Wuih, padahal dideket terminal da warung makn yang harganya terjangkau berjejer... tapi G pa2, semuanya ini dijadikan pengalaman aja. Wah, akhirnya semuanya kembali berkumpul didalam bus dengan membawa oleh-oleh yang merteka beli dengan susah payah menawar di Malioboro & klo teman-teman mencermati, pasti tema-teman melihat para pengamen meminta uang dengan cara mengamen bersama-sama di satu tempat, jadi suaranya keras banget tapi ini lebih menghibur dibandingkan dengan pengamen yang tiap 5 menit sekali muncul di tempat makan lesehan, kaya' mereka dah janjian saja. Tahu G, teman-teman hampir meninggalkan yusuf & wahyu.. untung ja keduanya masuk bus tepat waktu sesaat sebelum bus berangkat. Wah, nyaris saja. After it, perjalanan pulang dimulai
revitalisasi blog
12 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar